Selasa, 11 Maret 2008

Untuk Kita Renungkan.
Kemana Setelah
SLTA Atau Perguruan Tinggi ?


HOT NEWS
Lesunya Pertumbuhan Ekonomi, terutama disektor riil, telah mendorong terciptanya Pengangguran Baru bagi 2000 – 4000 orang tiap harinya
(sumber : Kompas)

Pencari Kerja – Ribuan pencari kerja berdasarkan saat memasuki tempat dilangsungkanya acara bursa kerja “Inonesia Karir Expo 2004” di Di Gedung Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (22/5). Sebagian besar pencari kerja itu adalah lulusan perguruan tinggi. Puluhan perusahaan berpartisipasi dalam acara itu dengan menawarkan LOWONGAN PEKERJAAN di berbagai posisi di perusahaan mereka. (sumber : Kompas)

Tahun 2009 Ada 116,5 Juta Orang di Negeri Ini Serbu Pasar Kerja !
SERAM ! Kondisi sebagaimana judul di atas akan melanda negeri ini tahun 2009. Ketika itu dari perkiraan jumlah penduduk 228,9 juta orang, sebanyak 169,9 juta jiwa atau 737,7 persen diantaranya merupakan penduduk usia kerja. Dari jumlah ini, 116,6 juta orang atau 69 persen dari penduduk usia kerja dipastikan menyerbu pasar kerja sehingga sangat “menakutkan” karena pertumbuhan ekonomi belum jelas besarnya. (sumber : Kompas)

Pengangguran Terdidik Pun Melimpah-ruah
Fenomena pengangguran di negeri ini semakin beragam. Tak hanya dari golongan kurang terdidik. Pengenyam pendidikan tinggi pun tak luput dari ancaman itu. Kini lebih dari 1,5 juta sarjana dan ahli madya telah menganggur.
(Demikian Berita Sebuah Koran)


MENGAPA BANYAK PENGANGGURAN ?
1. Masyarakat Indonesia masih memandang GELAR
2. Berkaitan dengan poin 1 diatas, maka masyarakat Indonesia melihat peluang besar
dibisnis pendidikan. Tidak sedikit perguruan tinggi yang menomorduakan kualitas dan
sangat jarang perguruan tinggi yang bertanggungjawab terhadap lulusanya untuk bisa diserap
dunia kerja apalagi membantu lulusanya untuk bisa membuka lapangan kerja.
3. Berkaitan dengan poin 2 di atas, hingga saat ini ada 2874 perguruan tinggi yang tercatat di
Indonesia.

Mari Kita Hitung :
Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia saat ini 2.874. Berapa Sarjana yang diluluskan setiap tahun oleh masing-masing Perguruan Tinggi tersebut? Jelas angkanya bervariasi. Mungkin Berkisar antara 500 s.d 8000 lulusan. Kita asumsikan saja setiap Perguruan Tinggi meluluskan 1000 sarjana. Berarti 2.874 kali 1000 = 2.874.000 orang sarjana yang dicetak di Indonesia setiap tahunya. Lalu berapa orang sarjana yang dibutuhkan oleh negeri ini setiap tahun atau yang dapat diserap dunia kerja? Data pastinya kami tidak tahu. Dulu kami pernah dengar dari seorang mentri saat itu mengatakan bahwa Indonesia setiap tahunya membutuhkan 75.000 sarjana. Jika angka ini besar, berapa orang sarjana yang menganggur setiap tahunya. Jumlahkan saja 2.874.000 kurang 75.000 sungguh angka yang tidak sedikit.
… (2.799.000 sarjana nganggur)
Berapakah jumlah lulusan tingkat SLTA (SMA + MA + SMK) silakan renungkan

4. Berkaitan dengan poin 3 diatas, mari kita lihat fenomena berkut ini.

Fenomena 1
Anda ingat nyanyian Iwan Fals yang berjudul Sarjana Muda? Kapan nyanyian itu mulai dilantunkan oleh Iwan Fals? Artinya fenomena sarjana susah cari kerja sudah terjadi sejak lama dan berlangsung hingga saat ini. Lalu mengapa masyarakat Indonesia tidak berpikir tentang fenomena itu??? Anda yang dapat menjawab.

Fenomena 2
Kami pernah membaca sebuah artikel di media cetak nasional, yang ceritanya seperti berikut ini. Ada seorang pengusaha mencari tenga kerja. Untuk mengisi posisi tersebut menurut Pengusaha teresebut minimal berpendidikan SMP. Maka dibuatlah sebuah iklan lowongan kerja di media cetak. Banyak sekali surat lamaran yang masuk. Yang peling menarik dalam cerita ini bukan banyaknya lamaran yang masuk, tetapi dari 80% pelamar adalah sarjana.

Fenomena 3
Mari kita lihat dilingkungan kita sendiri, mungkin anggota keluarga kita sendiri atau tetangga kita yang telah tamat kuliah masih menganggur atau susah dapat kerja ada berapa banyak?

Fenomena 4
Coba sekali-kali kita bertanya pada sopir taksi, kasir, dipasar swalayan, SPG di plaza-plaza/Mall, tukang ojek, pedagang kaki-5, tukang bangunan, Petani dan seterusnya. Tidak sedikit kita temukan adalah seorang sarjana.

Fenomena 5
Berapa banyak serjana bekerja bukan pada bidangnya? Misalnya Sarjana Pertanian Bekerja Pada Bank, Sarjana Hukum Jadi Dosen Bahasa Inggris dan seterusnya. Dan masih banyak lagi fenomena lainya yang dapat kita temukan sehari-hari.

Melihat fenomema-fenomena diatas, artinya saking susahnya mencari kerja sarjana rela “mengobral” keserjanaanya dengan bekerja bukan pada posisi yang pantas untuk seorang sarjana atau lebih terkesan asal kerja. Inikah tujuan Anda untuk menjadi serjana? Tentu Tidak.

AGAR TIDAK TERJERUMUS
DALAM LOBANG PENYESALAN

Tanyakan Pada Hati Kecil Anda Beberapa Pertanyaan Dibawah Ini Dan Berusahalah Mencari Jawabannya. Sehingga Anda Dengan Yakin Dapat Menemukan Pilihan

Ø Mengapa Banyak Sarjana Yang Menganggur?
Ø Mengapa Sarjana Susah Mencari Atau Mendapatkan Pekerjaan? Yang Akhirnya Mengobral
Ijazah Keserjanaanya Dengan Bekerja Pada Posisi Yang Tidak Sepantasnya (Asal Kerja)
Ø Siapkah Anda Berkompetensi Dengan 116.5 Juta Orang pencari kerja di tahun 2009?
Ø Bagaimana persaingan pencari kerja di era global?
Ø Tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkan dinia industri saat ini?
Ø Dan masih banyak pertanyaan lain yang masti dijawab sebelum menemukan pilihan.

“Berprilaku Sebagai Manusia Yang Mau Memanfaatkan Peluang Untuk Hidup Manfaat,
Tidak Bergantung Pada Orang Lain” ........Maoline’8

Kelompok

  • Pariwisata
  • Bisnis Manajemen
VISI
Berlandaskan Iman Dan Taqwa Smk Yayasan Islam Menjadi Smk Yang Unggul Dan Berprestasi Di Kota Tasikmalaya Dan Lulusannya Mampu Berkompetitif Di Era Global

INDIKATOR VISI
1. Terwujudnya Pendidikan Yang Unggul Dan Berprestasi
2. Terwujudnya Kelembagaan Sekolah Yang Tangguh,
Akuntabel Dan Memiliki Pencitraan Publik Yang Tinggi
3. Terwujudnya Masyarakat Sekolah Kondusif, Produktif,
Kreatif, Inovatif, Mandiri Dan Berwawasan Kedepan
4. Terbentuknya Sumber Daya Manusia Yang Meliliki Rasa
Keikhlasan Dalam Berucap, Bersikap, Bertidak, Berpikir,
Bekerja Dan Beramal Serta Berjiwa Wirausaha.

MISI
1. Mewujudkan Pendidikan Yang Unggul, Berprestasi Dan
Berahlakul Karimah
2. Mewujudkan Manajemen Sekolah Yang
Tangguh,Transparan, Akuntable Dan Meliki Pencitraaan
Publik Yang Tinggi
3. Mewujudkan Perngkat Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Yang Lengkap, Marketable Dan Beorientasi
Kedepan
4. Mewujudkan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan
Menyenangkan Bebasis Cbt Dan Pbt
5. Mewujudkan Masyarakat Sekolah Yang Kondusif,
Produktif, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Dan Berwawasan
Kedepan
6. Membentuk Sumber Daya Manusia Yang Meliliki Rasa
Keikhlasan Dalam Berucap, Bersikap, Bertidak, Berpikir,
Bekerja, Beramal Dan Berjiwa Wirausaha.

TUJUAN
1. Mempersiapkan Lulusan Yang Memiliki Keunggulan
Berprestasi, Terampil Dalam Bidangnya, Mandiri Beriber
Jiwa Wira Usaha
2. Terbentuknya Peserta Didik Yang Berahlakulkarimah Dan
Mampu Memselaraskan Imtaq Dan Iptek
3. Menyiapkan Lulusan Agar Menjadi Warga Negara
Produktif, Kretif, Inovetif Dan Mampu Berkompetitif Di Era
Golbal
4. Mempersiapkan Lulusan Yang Memiliki Keunggulan
Berprestasi, Terampil Dalam Bidangnya, Mandiri Beriber
Jiwa Wira Usaha
5. Terbentuknya Peserta Didik Yang Berahlakulkarimah Dan
Mampu Memselaraskan Imtaq Dan Iptek

NILAI NILAI YANG DISEPAKATI
1. IMAN DAN TAQWA
Meningkatkan Iman dan Taqwa serta
mengimplementasikan nili-nilai agama sebagai acuan
dalam berbagai segi kehidupan.
2. OPTIMIS
Berkeyakinan untuk maju dengan mengembangkan daya
kreatif dan inovetif serta adaptif terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. PERCAYA DIRI
Berkeyakinan memiliki potensi yang tangguh, dapat
dipercaya dan penuh tanggung jawab
4. KEBERSAMAAN.
Menentukan tujuan bersama, membagi dan menyelesaikan
tugas bersama, mencapai hasil dan menikmatinya bersama



Kepala Sekolah

Foto saya
Drs.Epul Saepul Rohman NIP.131832208 SK Kepala; 821.2/Kep.17/Kepeg/2007 Tgl 14 Maret 2007